.........................TASBIH FATIMAH AZ-ZAHRA.........................
“Apakah ingin aku ajarkan pada kalian berdua sesuatu yang baik untuk kalian dan nilainya lebih baik dari seorang pembantu? dan sesuatu itu adalah ketika engkau hendak pergi tidur bacalah tiga puluh empat kali “Allah-u Akbar”dan tiga puluh tiga kali“Subhanallah” dan tiga puluh tiga kali “Alhamdulillah”. Kemudian Fathimah mengangkat kepalanya dan dua kali(dalam riwayat lain tiga kali) berkata: “Aku rela dan senang dari Allah dan RasulNya.”. Tampak dari sebagian riwayat yang menegaskan bahwa Nabi besar Muhammad (saw) yang mengajarkan tasbih ini kepada puterinya yang tercinta Fathimah Zahra,dan setelah diajarkannya pun beliau dengan senantiasa dan terus menerus secara berkesinambungan membaca tasbih ini, sehingga tasbih ini dikenal dengan “Tasbih Fathimah Zahra”,dan memiliki keistimewaan tersendiri di sisi para Imam Ma’sum. Bukti dari pernyataan di atas adalah sebuah riwayat hadits panjang, yang diriwayatkan oleh ketua ulama hadits Syeikh Shoduq (ra), dalam kitabnya “Man La yahduruhul Fakih” . Dinukil dari Amirul Mukminin Ali (as),yang berbunyi : “Telah diriwayatkan dari Amirul Mukminin Ali (as) kepada salah seorang dari kabilah Bani Saad, beliau bersabda: “Maukah engkau mengetahui sedikit dari keadaan Fathimah,ketika beliau berada di rumahku, jika engkau menghendaki akan aku katakan? Beliau walaupun seorang peribadi yang sangat dicintai oleh Rasulullah,namun beliau masih tetap mengangkat air untuk keluarganya, sehingga tampak berbekas hitam di dadanya, dan begitu seringnya beliau menyapu rumahnya, sehingga banyak debu yang menempel dan melekat di bajunya, dan begitu sering beliau di depan tungku dengan api yang panas menyala, sehingga sebagian baju yang ia pakai berubah warnanya, bak seorang yang jatuh tertimpa musibah.” Aku katakan padanya: “Jika engkau datang menemui ayahmu dan meminta darinya seseorang yang dapat membantu meringankan pekerjaan rumahmu ini, itu akan lebih baik dan sangat bermanfaat.” Kemudian Fathimah,pergi menemui ayahnya, namun ada beberapa orang yang sedang berbicara di sekitar Rasulullah,melihat itu beliau undurkan dahulu niat untuk menemuinya dan kembali pulang ke rumahnya. Rasulullah tahu bahwa puteri kesayangannya datang menemuinya untuk satu hajat, namun sebelum terpenuhi hajatnya, beliau kembali pulang. Esok harinya Rasulullah datang ke rumah kami, dan ketika itu aku dan Fathimah masih sedang beristirahat. Nabi sebanyak tiga kali mengucapkan salam, kemudian kami berpikir kalau salam yang ketiga kalinya ini tidak kami jawab, maka beliau akan kembali pulang, karena sudah menjadi tradisi beliau,jika untuk meminta izin masuk, beliau mengucapkan salam sebanyak tiga kali, jika diizinkan masuk, beliau akan masuk dan jika tidak, beliau akan kembali pulang.Dan kami pun menjawabnya: “Salam atasmu wahai utusan Allah,silakan masuk.” Rasulullah masuk dan duduk persis di samping kepala kami, kemudian bertanya kepada puterinya: “Wahai Fathimah,kelmarin engkau datang menemuiku, katakanlah apa hajatmu.? Karena malu Fathimah tak menjawab pertanyaan ayahnya.Kemudian aku merasa takut seandainya tidak aku jawab pertanyaan itu maka beliau akan beranjak pulang. Ketika beliau bangun dan berdiri hendak beranjak pergi, dengan cepat aku mengangkat kepalaku dan berkata: “Wahai utusan Allah, akan aku katakan sesuatu padamu, bahwa sebenarnya Fathimah begitu sering mengangkat air untuk keluarganya, sehingga tampak berbekas hitam di dadanya, dan tak lepas beliau juga selalu menyapu rumahnya, sehingga banyak debu yang menempel dan melekat di bajunya, dan begitu seringnya beliau di depan tungku dengan api yang panas menyala, sehingga sebagian baju yang ia pakai warnanya berubah, bak seorang yang jatuh tertimpa musibah”.Aku katakan padanya:“Jika engkau datang menemui ayahmu dan meminta darinya seseorang yang dapat membantu meringankan pekerjaan rumahmu ini, itu akan lebih baik dan sangat bermanfaat.”
.....................................................................................................................................................
(1) Kitab “Man La Yahdhuruhul Fakih” Jilid 1, hal 211 (2) Kitab “Manaqib Ăli Abi Thalib” Jilid 3, hal 341.
- Sumber: http://andikaalbanjariiiyahoocom.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment